my desember


widget

Rabu, 27 Agustus 2014

My Artikel AZ814

EFESIENSI PENGEMBALIAN PINJAMAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).
EFFICIENCY REFUND LOAN PROGRAM SAVINGS AND LOANS OF WOMEN IN POVERTY REDUCTION IN DISTRICT NORTH ACEH DEWANTARA DISTRICT BY USING DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Oleh:
Hakim Muttaqim, B.Soc.Sc.,M.Ec.Dev
  Dosen Fakultas Ekonomi Almuslim

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa efesien dana pengembalian oleh kelompok-kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Data sampel Kelompok SPP berjumlah 15 desa di Kecamatan Dewantara menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan data Pengembalian dana pinjaman SPP melaluI PNPM Kabupaten Aceh Utara. Hasil analisis DEA menunjukkan Efisiensi dari Pengembalian Program SPP dari 15 desa yang ada di Kecamatan Dewantara hanya desa Paloh Igeuh yang telah mencapai angka efisiensi 100%. Desa Paloh gadeng, Paloh Lada, lancang barat, tambon baroh, Ulee pulo, Ulee reueleung,Geulumpang Sulu Timu dan Tambon Baroh yang nilai efesiensinya rata- rata di angka 90 %, sementara Desa Bangka Jaya, Paloh rungkom masih belum efisien karena nilai yang di hasilkan masih  berada dibawah 70%, Sementara Desa  Bangka Teubai, Geulumpang Timu, Keude Krueng Geukeuh menunjukkan angka efisiensi diantara 80 persen hingga 89 persen diperlukan perbaikan agar mencapai nilai efisiensi 100%

Keywords : Data Envelopment Analysis (DEA), Simpan Pinjam Perempuan.

ABSTRAK

This study aims to look at how efficiently the funds returns by groups Women's Savings and Loans (SPP) in the district of North Aceh district Dewantara. The sampling technique used in this study is purposive sampling. The data sample SPP Group amounted to 15 villages in the district Dewantara using secondary data sourced from the data report tuition refund loan through PNPM North Aceh district. DEA analysis results show efficiency of SPP Program Returns from 15 villages in the District Dewantara only Paloh Igeuh village which has reached 100% efficiency. Gadeng Paloh village, Paloh Pepper, western sassy, Tambon Baroh, Ulee pulo, Ulee reueleung, Sulu Geulumpang Timu and Tambon Baroh that the average value of its efficiency at 90% rate, while the Village of Bangka Jaya, Paloh rungkom still not efficient because the value in produced is below 70%, while the Village of Bangka Teubai, Geulumpang Timu, Keude Krueng Geukeuh show the efficiency rate between 80 percent to 89 percent of the necessary repairs in order to achieve 100% efficiency value

Keywords : Data Envelopment Analysis (DEA), Women's Savings and Loans


PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemiskinan menjadi sebuah masalah klasik yang selalu dihadapi oleh negara-negara berkembang khususnya bangsa indonesia. Adanya istilah lingkaran setan kemiskinan membuat pemerintah harus berkerja keras dalam membuat program-program yang bisa memutuskan rantai kemiskinan di negara indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan badan pusat statistik (BPS 2012) yang menunjukan angka penduduk miskin di indonesia pada tahun 2012 berada pada angka 28,59 juta orang.
Salah satu formula yang telah dirumuskan oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Program PNPM  Mandiri  Perdesaan  adalah  salah satu program  pemerintah untuk  mempercepat  penanggulangan  kemiskinan  secara  terpadu  dan  berkelanjutan. Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  Mandiri  Perdesaan  (PNPM-MP) merupakan  program  pengendalian  kemiskinan  yang  pelaksanaannya  mulai  dari  tingkat  Nasional,  Provinsi,  Kabupaten,  Kecamatan yang selanjutnya pada tingkat Desa.
Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan  (PNPM-MP)  pada  dasarnya  terdiri  atas  tiga  aspek,  yaitu  aspek  Pembangunan  Sarana  Fisik  (sarana  dan  prasarana),  Peningkatan  Bidang  Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan serta Peningkatan Kapasitas/Keterampilan  masyarakat  dan  Simpan  Pinjam  Perempuan  (SPP). Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri  Perdesaan  (PNPM-MP)  ditiap-tiap  kecamatan  berbeda  antara  satu  kecamatan dengan  kecamatan  yang  lain  tergantung  keinginan  dan  kebutuhan  kecamatan  tersebut. Begitu  juga  dengan  pelaksanaan  program  Simpan  Pinjam  Perempuan  (SPP)  akan  berbeda  antara  satu  kecamatan  dengan  kecamatan  lain.
                Simpan Pinjam Perempuan (SPP) ini merupakan kegiatan pemberian permodalan  untuk  kelompok perempuan  yang  mempunyai  kegiatan  simpan  pinjam.  Secara  umum  kegiatan  ini  bertujuan  untuk  mengembangkan  potensi  kegiatan  simpan  pinjam  perdesaan,  kemudahan  akses  pendanaan  usaha  skala  mikro sehingga memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta menjadi sebuah solusi dalam penanggulangan kemiskinan dan penciptaan  lapangan kerja di perdesaan.  
kemiskinan juga sangat di rasakan di berbagai daerah di indonesia seperti provinsi yang berada di ujung pulau sumatra.tingkat kemiskinan  di Provinsi Aceh sangat memprihatinkan dengan melihat dari data BPS tahun 2012 mencapai angka 87.656.000 orang berada dalam kemiskinan. Khusus Kabupaten Aceh Utara yang memiliki luas wilayah 3295, 86 km2 dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 161 jiwa/km yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Hal ini dapat dilihat bahwa tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Dewantara yang memiliki luas wilayah 39, 47 km2 sangat tinggi yakni sekitar 10.325 jiwa. Hal ini disebabkan karena banyaknya pendatang yang berdomisili di wilayah tersebut (BPS, 2012:67).
Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) telah berjalan sejak tahun 2009 di Kecamatan Dewantara. Kecamatan Dewantara memiliki 16 desa dan seluruh desa tersebut sebagai penerima manfaat PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini disebabkan Kecamatan Dewantara memiliki jumlah penduduk perempuan terbesar nomor dua setelah Kota Lhoksukon yaitu 21.664 jiwa (BPS Aceh Utara, 2011). Dengan tingginya penerima manfaat PNPM Mandiri Perdesaan maka indikator untuk pengentasan angka kemiskinan dan pemberdayaan perempuan akan tercapai. Kecapaian indikator ini bisa diukur dari tersedianya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja yang ada di desa dan meningkatnya pendapatan masyarakat miskin desa. Namun, tidak sedikit selintingan yang mengatakan PNPM Mandiri Perdesaan yang dijalankan belum tepat sasaran dan belum mampu mengurangi angka kemiskinan. Dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melihat Bagaimana Efesiensi Pengembalian Pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan Dalam Pengentasan Kemiskinan di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA).
Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah adalah:
1.     Bagaimana Efesiensi pengembalian pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Pengentasan Kemiskinan di Kecamatan Dewantara?
2.     Bagaimana masyarakat khususnya kelompok perempuan dalam mengevaluasi pengembalian pinjaman Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Dewantara?
3.     Bagaimana pihak PNPM dalam meninjau kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) yang pengembalian pinjaman paling Efesien ?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1.        Untuk melihat tingkat efesiensi pengembalian pengembalian pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
2.        Sebagai bahan evaluasi dan monitoring program simpan pinjam perempuan bagi PNPM Mandiri Perdesaan dan Pemerintah.
3.        Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat dan daerah dalam kelanjutan program SPP di masa yang akan datang.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.     Sebagai masukan kepada  masayarakat khususnya kelompok usaha perempuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efesiensi pengembalian pinjaman program simpan Pinjam perempuan(SPP)
2.      Sebagai acuan untuk kelompok simpan pinjam di daerah lain duntuk mengetahui sejauh mana tingkat efesiensi program simpan pinjam perempuan dalam pengentasan kemiskinan dan menjadi tolak ukur pemerintah dalam mengevaluasi keberlanjutan program simpan pinjam perempuan.
3.     Sebagai masukan untuk para peneliti dan pihak PNPM untuk melihat tingkat Efesiensi dari Program Simpan Pinjam Perempuan.
LANDASAN TEORITIS
Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  Mandiri  Perdesaan 
Pelaksanaan  PNPM  merupakan  kelanjutan  dari  program  serupa,  yaitu Program  Pengembangan  Kecamatan  (PPK)  sebagai  dasar  pengembangan  pemberdayaan  masyarakat  di  perdesaan  beserta  program  pendukunganya  seperti PNPM : Generasi dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan  Khusus  (P2DTK)  untuk  pengembangan  daerah  tertinggal,  pasca  bencana  dan  konflik.  Berdasarkan  Buku  Pedoman  Umum  PNPM  MP  Tahun  2008  yang  menyatakan bahwa visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah Tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin  perdesaan.” Kesejahteraan  berarti  terpenuhinya  dasar  masyarakat.  Kemandirian  berarti  mampu  mengorganisir  diri  untuk  memobilisasi  sumber  daya  yang  ada  dilingkungannya,  mampu  mengakses  sumber  daya  tersebut  untuk  mengatasi  masalah kemiskinan. Sedangkan Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah :
a.    Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya, (b) Kelembagaan  sistem pembangunan partisipatif, (c) Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah lokal ,
(c) Peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  prasarana  sarana  sosial  dasar ekonomi masyarakat
dan, (d) Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.
Dalam  rangka  mencapai  visi  dan  misi  PNPM  MP,  strategi  yang  dikembangkan yaitu menjadikan Rumah Tangga Miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem penmbangunan partisipatif, serta mengembangkan kerja sama antar desa. (PNPM Mandiri, 2008:2). Program ini memprioritaskan kegiatan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat  di wilayah perdesaan.
Program ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :  1) Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)  untuk kegiatan pembangunan, 2) Dana Operasional Kegiatan (DOK) untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif dan kegiatan pelatihan masyarakat (capacity building),  dan 3) pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator pemberdayaan, fasilitator teknik dan fasilitator keuangan. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat didorong untuk terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas didesanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.
Dasar Hukum PNPM Mandiri  Perdesaan    
Dasar  hukum  pelaksanaan  PNPM Mandiri Pedesaan mengacu pada  landasan  konstitusional UUD 1945 beserta amandemennya, landasan idil Pancasila, dan  peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara lebih rinci peraturan perundang-undangan khususnya yang terkait sistem kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah : 
1.      Perpres  No.54 Tahun 2005 tentang  Tim  Koordinasi  Penanggulangan  Kemiskinan (TKPK), yang diketuai oleh Menkokesra dan bertugas untuk  merumuskan langkah-langkah kongkrit dalam penanggulangan  kemiskinan.  
2.      Surat  Keputusan  Menkokesra  No. 28/Kep/Menko/Kesra/XI/2006  yang   diperbaharui dengan Kepmenkokesra No. 23/KEP/Menko/Kesra/VII/2007  tentang Tim Pengendali PNPM Mandiri.
Simpan Pinjam Perempuan
Berdasarkan  Bahan  Bacaan  Penjelasan  Petunjuk  Teknis  Operasional  Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  (PNPM)  Mandiri  Perdesaan  Tahun  2009  dijelaskan  bahwa  Kegiatan  Simpan  Pinjam  untuk  Kelompok  Perempuan (SPP) merupakan kegiatan pemberikan  permodalan untuk kelompok  perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam.  Secara umum kegiatan ini bertujuan adalah mengembangkan kegiatan simpan pinjam peredesaan, kemudahan akses pendanaan berskala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Sedangkan tujuan khusus dari Program SPP adalah: 1) mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial dasar; 2) memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan modal usaha; 3) mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan.
Efisiensi
Mardiasmo (2002 : 133-134), bahwa efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output  dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisai. Adapun persamaannya sebagai berikut :
 
Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif. Cara-cara perbaikan efisiensi dapat dilakukan sebagai berikut; (1) Meningkatkan Output pada tingkat input yang sama; (2) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar dari pada proporsi peningkatan input; (3) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama; (4) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih dari pada proporsi penurunan input.
Data Envelopment Analysis (DEA)
Widodo (2006:265), mengemukakan bahwa Data Envelopmenent Analisis (DEA) merupakan sebuah metode pendekatan yang bersifat non parametik yang didasarkan pada perhitungan progam linear. DEA dapat digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan daerah maupun bentuk usaha lain yang didefinisikan sebagai sebagai rasio antara output terbobot dengan input yang telah terbobot. Kelebihan DEA dibandingkan dengan metode lain dapat kita jabarkan sebagai berikut ; (1) Mampu mendeteksi inefisiensi spesifik dan sumber inefesiensi tersebut,(2) Tidak memerlukan asumsi terhadap definisi input maupun output, (3) Jumlah input maupun output yang dipergunakan dapat berjumlah banyak, (4) Tidak tergantung pada harga.
METODELOGI PENELITIAN
                Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Data sampel Kelompok Simpan Pinjam Perempuan yang berjumlah 15 desa di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan data Pengembalian dana pinjaman program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) melalui PNPM Kabupaten Aceh Utara. Data yang diambil berupa nilai efektifitas pengembalian pinjaman program simpan pinjam perempuan.Selanjutnya  data yang di telah didapatkan tersebut di kelompokan berdasarkan variabel input dan output.
a.          Variabel  input berupa Alokasi anggaran untuk tiap-tiap kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Target anggaran yang dicapai oleh tiap-tiap kelompok Simpan Pinjam Perempuan yang ada di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.
a.          Variabel Ouput berupa Realisasi anggaran dari dana kelompok Simpan Pinjam  Perempuan yang ada di Kecamatan Dewantara.
HASIL PENELITIAN
 Tabel Hasil Analisis Tingkat Pengembalian Pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Desa di Kecamatan Dewantara
NILAI EFISIENSI (%)
Bangka Jaya
66.1
Paloh Rungkom
68.8
Bangka Teubai
82.1
Geuleumpang timu
87.7
Keude Krueng Geukueh
89.7
Tambon Tunong
90.8
Geulumpang Sulu Timu
92.0
Ulee Reuleung
92.8
Ulee Pulo
92.9
Tambon Baroh
93.9
Lancang barat
94.6
Uteuen Glinggang
95.9
Paloh Lada
97.8
Paloh gadeng
98.2
Paloh Igeuh
100%
  Sumber : Hasil Pengolahan Dengan Warwik Win DEA
PEMBAHASAN
Efisiensi dari Pengembalian Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dari 15 desa yang ada di Kecamatan Dewantara dalam mengurangi tingkat kemiskinan dinilai dari perhitungan DEA menunjukkan desa Paloh Igeuh telah efisien yang mana telah mencapai angka efisiensi 100 persen, disusul oleh desa Paloh gadeng, Paloh Lada, lancang barat, tambon baroh, Ulee pulo, Ulee reueleung,Geulumpang Sulu Timu dan Tambon Baroh yang nilai efesiensinya rata- rata di angka 90 persen. Sementara Desa Bangka Jaya, Paloh rungkom masih belum efisien karena nilai yang di hasilkan masih  berada dibawah 70 persen, Sementara Desa  Bangka Teubai, Geulumpang Timu, Keude Krueng Geukeuh telah menunjukkan angka efisiensi diantara 80 persen hingga 89 persen diperlukan usaha sedikit lagi agar mencapai nilai efisiensi 100 persen tetapi telah diangap efisien.
Pemilihan usaha kelompok perempuan sudah berdasarkan prosedur dari PNPM Mandiri Perdesaan. Pemilihan usaha kelompok perempuan di Kecamatan Dewantara melalui tiga tahapan yaitu: 1) Penentuan usulan desa  untuk  kegiatan  SPP  melalui  keputusan Musyawarah  Khusus Perempuan (MKP). Hasil keputusan dalam MKP merupakan usulan desa untuk kegiatan SPP; 2) Hasil keputusan diajukan berdasarkan seluruh kelompok yang diusulkan dalam paket usulan desa; 3) Penulisan usulan kelompok adalah  tahapan  yang  menghasilkan  proposal  kelompok  yang  akan  dikompetisikan  di  tingkat  kecamatan.
KESIMPULAN 
1)       Program Simpan Pinjam Perempuan merupakan hal yang produktif dalam pengentasan kemiskinan karena meningkatkan kewirausahaan perempuan yang ada di Kecamatan Dewantara.
2)       Tingkat Efesiensi pengembalian dana pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan sudah mencapai nilai efesiensi yang baik dan tepat sasaran, dimana 101 usaha perempuan mendapatkan pinjaman dalam penambahan modal
3)       Strategi pembiayaan Program Simpan Pinjam Perempuan secara bergilir kepada semua usaha kelompok perempuan di Kecamatan Dewantara menunjukaan tingkat pengembalian yang efisien sehingga Usaha yang dijalankan telah berkelanjutan dan meningkatankan pendapatan kaum perempuan di Kecamatan Dewantara Aceh Utara.
SARAN
1)       Dana Pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah tingkat kecamatan agar adanya keberlanjutan program sehingga setiap kecamatan dapat mengentas kemiskinan melalui usaha perempuan.
2)       Pemerintah daerah dan PNPM dapat mengevaluasi kedepan desa-desa yang masih belum efisien dama pengembalian dana pinjaman Program Simpan Pinjam Perempuan dengan melihat desain dari Desa yang sudah efisien tingkat penegmbalian dana pinjaman Simpan Pinjam Perempuan.
3)       Desa yang belum Efisien dalam tingkat pengembalian pinjaman simpan Pinjam Perempuan Dapatberupaya memperbaiki dengan merasionalkan input maupun output sehingga kedepan mencapai tingkat efisiensi 100 persen.
DAFTAR PUSTAKA

BPS. (2010). Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Aceh Utara. BPS Kabupaten Aceh Utara
____. (2012). Data Strategis BPS. BPS. CV Nasional Indonesia

BPS Aceh Utara, 2011. Aceh Utara Dalam Angka: Aceh Utara in Figures 2011.
Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit ANDI, Yogyakarta

PNPM Mandiri. 2008. Buku Saku.

PNPM Mandiri Perdesaan, 2008. Petunjuk Teknis Operasional. Buku Saku.

_____________________, 2008. Petunjuk Teknis Operasional.
Widodo, T., 2006, Perencanaan Pembangunan : Aplikasi Computer (Era  Otonomi Daerah),    Penerbit UPP STIM YKPN YOGYAKARTA, Yogyakarta.

WWW. PNPM-Mandiri.org

WWW. PNPM-Perdesaan.or.id


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.